Minggu, 05 Apr 2015 07:27:05
WIB
Pewarta: Antaranews
Wakil Kapolri Komjen Pol. Badrodin
Haiti (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
|
Palu, Antara Jateng - Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin
Haiti mengantisipasi aksi balas dendam dari simpatisan dan kelompok teroris
menyusul tewasnya dua terduga teroris dalam dua hari belakangan ini.
"Kita meningkatkan pengamanan di tempat-tempat tertentu dan meminta masyarakat lebih berwaspada," kata Badrodin Haiti di Palu, Sabtu malam.
Polri masih menggelar Operasi Camar Maleo dengan kekuatan 1.000 personel yang bertugas menangkap teroris dan memutus jaringannya.
Selama operasi sejak 26 Januari 2015, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata, bahan peledak, peluru, dan beberapa peralatan elektronik.
Wakapolri juga mempertimbangkan akan memperpanjang Operasi Maleo mengingat kelompok teroris kian terdesak.
Pada Januari 2015, polisi menangkap enam orang yang merupakan jaringan kelompok teroris di Kabupaten Poso. Akibat penangkapan itu, kawanan teroris yang bersembunyi di hutan membunuh tiga warga sipil.
Berdasarkan keterangan saksi, aksi pembunuhan didasari dendam atas tertangkapnya enam orang sebelumnya. "Kita antispasi itu dengan meminta masyarakat lebih waspada," kata Badrodin.
Polisi terus mengejar kawanan teroris yang diduga masih berada di perbukitan di Kabupaten Parigi Moutong.
Selama 2014, Polri telah menangkap 24 terduga teroris di Sulawesi Tengah, sedangkan pada 2015 tertangkap 12 orang yang dua di antaranya meninggal dunia.
Kedatangan Badrodin untuk memberi semangat anggota Polri agar bertugas secara efektif.
"Kita meningkatkan pengamanan di tempat-tempat tertentu dan meminta masyarakat lebih berwaspada," kata Badrodin Haiti di Palu, Sabtu malam.
Polri masih menggelar Operasi Camar Maleo dengan kekuatan 1.000 personel yang bertugas menangkap teroris dan memutus jaringannya.
Selama operasi sejak 26 Januari 2015, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata, bahan peledak, peluru, dan beberapa peralatan elektronik.
Wakapolri juga mempertimbangkan akan memperpanjang Operasi Maleo mengingat kelompok teroris kian terdesak.
Pada Januari 2015, polisi menangkap enam orang yang merupakan jaringan kelompok teroris di Kabupaten Poso. Akibat penangkapan itu, kawanan teroris yang bersembunyi di hutan membunuh tiga warga sipil.
Berdasarkan keterangan saksi, aksi pembunuhan didasari dendam atas tertangkapnya enam orang sebelumnya. "Kita antispasi itu dengan meminta masyarakat lebih waspada," kata Badrodin.
Polisi terus mengejar kawanan teroris yang diduga masih berada di perbukitan di Kabupaten Parigi Moutong.
Selama 2014, Polri telah menangkap 24 terduga teroris di Sulawesi Tengah, sedangkan pada 2015 tertangkap 12 orang yang dua di antaranya meninggal dunia.
Kedatangan Badrodin untuk memberi semangat anggota Polri agar bertugas secara efektif.
Editor:
COPYRIGHT © 2014
sumber: http://www.antarajateng.com/detail/-polri-antisipasi-balas-dendam-simpatisan-teroris.html
0 komentar:
Posting Komentar